Senin, 24 Mei 2010

KIAT MEMAHAMI AL-QURAN dengan METODE MANHAJI bag3

Lanjutan.

VI. TUJUAN PROGRAM :

Tujuan yang ingin dicapai oleh Program ini adalah :

1. Tujuan Materiel :

Yaitu ingin memasyarakatkan Al-Qur'an. Dalam arti agar masyarakat segera mengenal, menghayati dan akhirnya mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi, keluarga maupun masyarakat, yang secara otomatis akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka.

2. Tujuan moril :

Yaitu menciptakan generasi Qur'ani, sejalan dengan firman Allah SWT. dalam Surah Al-Nisa' : 9 :

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا

Artinya :

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir akan kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Untuk mencapai apa yang tertera di dalam ayat ini, maka langkah-langkah yang perlu ditempuh ialah, 1). Harus punya kekhawatiran meninggalkan generasi yang loyo tak berdaya, karena itu 2). Harus selalu berupaya mempersiapkan generasi penerus yang sebaik-baiknya, dengan membuka berbagai lapangan pendidikan, 3). Bahwa lapangan pendidikan tersebut haruslah dijiwai oleh semangat agama dan taqwa, artinya disamping Imtaq nya juga Ipteknya.

Dan firman Nya pula dalam Surah Al-Anfal : 60 :

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ.

Artinya :

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian snaggup mempersiapkannya.

Ayat ini juga menyuruh agar para orang tua mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana, yang akan menjadi wahana, dalam rangka menggulo wentah anak cucunya, untuk menjadi generasi penerus yang cakap dan trampil. Sebagaimana Nabi Muhammad saw. juga menganjurkan dengan sabdanya :

عَلِّمُوْا أَبْنَاءَكُمْ السِّبَاحَةِ وَ الرِّمَايَةِ (عن بكر بن عبد الله بن الربيع الأنصاري - حديث حسن).

Artinya :

Ajarilah anak-anakmu berenang dan memanah (Dari Bakr ibn Abdullah ibn Rabi' al-Anshari - Hadits Hasqan).

Artinya, ajarilah anakmu ketrampilan dan ketangkasan, berupa apapun, sebagaimana orang sekarang membuat berbagai macam cabang olah raga.

Oleh karena itu pendidikan yang mengajarkan tentang isi dan kandungan Al-Qur'an adalah prioritas utama bagi dirinya dan generasi penerusnya sebelum mereka dikonsumsi pendidikan yang lain, khususnya untuk menjawab tantangan era globalisasi yang mau tidak mau harus kita hadapi suka atau tidak suka, dimana di dalamnya akan dijumpai berbagai perkembangan budaya manusia dari berbagai belahan dunia, yang sudah dapat dirasakan kesannya semakin menjauh dan tidak bersahabat dengan ajaran Al-Qur'an.

3. Tujuan strukturil :

Yaitu dapat memahami Al-Qur'an secara tepat. Maksudnya agar Al-Qur'an bisa dipahami sebagaimana yang dikehendaki oleh Sang Pencipta, melalui pemahaman kata-katanya, struktur dan kaidahnya, sehingga bisa dipahami jiwanya sesuai dengan tujuan diturunkannya Al-Qur'an itu sendiri, bukan diartikan menurut kemauan makhluq yang dicipta Nya, bukan pula untuk ditafsir maupun ditakwilkan menurut kebutuhan makhluq, apalagi sampai memutar balikkan ayat dan memanipulasinya untuk tujuan-tujuan keduniaan.

Untuk bisa memahami struktur tersebut, mula-mula harus mengerti arti kata per katanya, kemudian rangkaian bahasanya, baru maksud dan jiwa bahasanya, karena Al-Qur'an bukan sekedar kitab biasa. Al-Qur'an adalah sarat dengan pelajaran dan mutiara hikmah.

VII. REFERENSI :

Baik dalam pengajaran maupun dalam buku panduan yang disediakan, sebagai sumber pengambilan dan referensinya, kami rujuk buku-buku standar yang berbahasa Indonesia, terutama yang berbahasa Arab, diantaranya :

A. KITAB-KITAB TAFSIR :

1. Tafsir Jalalain.

2. Fathul Qadir (Li al-Syaukani).

3. Mukhtashar Ibnu Katsir.

4. Al-Kasysyaf (Li al-Zamakhsyari).

5. Al-Maraghi (Li Mushthafa al-Maraghi).

6. Ath-Thobari.

7. Al-Munir (Li alk-Zuhaili).

8. Fi Dzilalil al-Qur'an (Li al-Sayyid Qutb).

9. Shafwatu al-Tafasir (Li al-Shabuni).

10. al-Azhar (Li Hamka).

11. Adhwa'u al-Bayan (Li Muhammad al-Syanqithi).

12. Tafsiru Kalimati al-Qur'an (Li Hasanain Makhluf).

13. Ayatu al-Ahkam (Li al-Shabuni).

14. Shafwatul Bayan (Li Hasanain Makhluf).

B. BUKU TERJEMAH :

1. Al-Qur'an (Departemen Agama RI).

2. Terjamah Al-Qur'an A. Hassan.

3. Tafsir Al-Bayan (Hasbi Ash-Shiddiqi).

C. 'ULUMUL QUR'AN :

1. Al-Itqan (Li al-Suyuthi).

2. Mabahits fi 'Ulumil Qur'an (Li al- Shubhi).

3. Mabahits fi 'Ulumil Qur'an (Li Manna' Qaththan).

4. At-Tibyan (Li al-Shabuni).

5. Al-Burhan (Li al-Zarkasyi).

6. Manahi al-'Irfan (Li al-Zurqani).

7. Rasmul Mushhaf (Li al-Farmawi).

8. Rasmul Mushhaf (Li al-Syalabi).

9. I'jazu al-Qur'an (Li al-Rafi'i).

10. I'jazu al-Qur'an (Li al-Baqilani).

11. Al-Ta'rif bi al-Qur'an wa al-Hadits (Li al-Zafzaf).

12. al-Burhan fi Mutasyabih al-Qur'an (Li al-Karmani).

13. Asraru al-Tikrar (Li al-Karmani).

14. Atsaru al-Qur'an wa al-Qira'at (Li al-Labidi).

D. KITAB-KITAB QIRO'AH ;

1. Al-Sab'ah (Ibnu Mujahid).

2. Hujjatu al-Qiro'ah (Li Said Al-Afghani).

3. Imla-u ma manna bihi al-Rahman (Li Al-'Akbari).

4. Musykilu I'rabi al-Qur'an (Li Al-Qaisiy).

5. Atsaru al-Qur'an wal Qiro'ah fi al-Nahwi (Li Al-Labidiy).

6. Al-Burhan fi Tajwidil Qur'an .

7. Al-Mukarrar (Li Abi Hafsh al-Anshari)

8. Al-Nasyr (Li Al-Dimsyaqi).

E. KAMUS-KAMUS :

1. Kamus Kalimat Al-Qur'an (A. Qadir).

2. Kamus Mahmud Yunus.

3. Kamus Al-Kalali.

4. Al-Maurid (Li Munir al-Ba'labaki)

5. Qamus Al-Jaib.

6. Majma'u al-Lughat (Li Jarwan al-Sabiq).

7. Al-Munjid.

8. Lisanu al-Arab.

9. Asasu al-Balaghah.

F. KUTUB AL-LUGHAH :

1. Alfiyah ibnu Malik.

2. Syarah al-Asymuni (Li Muhyiddin).

3. Audhahu al-Masalik (Li Ibn Hisyam).

4. Jami'u al-Durus (Li Al-Ghulayaini).

5. Qathru al-Nada (Li Ibn Hisyam).

6. Al-Tathbiq al-Nahwi (Li al-Rajhi).

7. Al-Kamil fi al-Nahwu (Li Ahmad Qabbisy)..

8. Kitabu al-Tashrif.

9. Al-Balaghatu al-Wadhihah.

10. 'Ulumu al-Balaghah.

11. Al-Jauharu al-Maknun.

12. Jawahiru al-Balaghah.

13. Fiqih Lughah (Li al-Ts'alibi).

14. Al-Khath al-'Arabi (Li Al-Juburi).

15. Dan lain-lain.

G. AL-MA'AJIM :

1. Al-Mu'jam Al-Mufahras li Alfadhi al-Qur'an.

2. Al-Fahrasat (Li Ibn Nadim).

3. Mu'jamu al-Qawa'id (Li Anthuwan al-Dahdah).

4. Mu'jamu al-Mushthalahat al-'Arabiyah (Li Wahbah).

5. Mu'jamu al-Buldan.

6. Al-Mausu'ah (Li Muhammad Syafiq Gharbal).

H. SEJARAH :

1. Al-Bidayah wa al-Nihayah (Li Ibn Katsir).

2. Siratu al-Rasul (Li Sami al-Maghluts).

3. Fiqhu al-Sirah (Li al-Buthi).

4. Athlasu al-Qur'an (Li Syauqi).

5. Al-Sirah al-Nabawiyah (Li Syauqi).

6. Al-Sirah al-Nnabawiyah (Li Ibn Hisyam).

7. Tarikhu al-Anbiya' (Li Sami al-Maghluts).

8. Khatamu al-Nabiyin (Li Muhammad Khalid).

9. Al-Nubuwatu wa al-Anbiya' (Li al-Shabuni).

10. Al-'Iqdul Farid (Li Muhammad Abduh).

11. Dll.

VIII. OTODIDAK

Meskipun demikian, Metode Manhaji dengan buku yang ada, dapat juga dipelajari secara otodidak, karena setiap ayat banyak pengulangan kata-kata, dan arti yang mengiringi setiap ayat pun dapat membantu menemukan artinya perkata secara mudah. Hanya harus difahami bahwa orang yang mempelajari ini secara otodidak harus siap mental dan penuh percaya diri, karena ibarat orang yang belum pernah tahu Jakarta, kemudian pergi ke sana sendiri tanpa pemandu yang sudah tahu Jakarta.

Mengingat terbatasnya ruang, maka uraiannya disajikan secara singkat, dengan harapan bisa dikembangkan sendiri oleh para peminat yang budiman.

IX. PENUTUP.

Dalam mengikuti teori ini, peserta didik akan menjumpai beberapa kemudahan, antara lain, di Juz I saja kira-kira 70 % nya merupakan pengulangan, yang asal katanya sama, hanya berubah bentuknya saja, itupun masih dipermudah lagi dengan ciri-ciri setiap kata yang Musytaq yang sama. Juga, dalam setiap tatap muka, paling banyak mereka perlu menghafalkan 20 kata-kata saja, itupun bisa dihafalkan dalam waktu yang relatif singkat, karena pada umumnya memiliki ciri yang sama. Di samping itu, peserta didik bisa melatih diri sendiri dengan bantuan Buku Panduan yang disediakan, yang dirancang sedemikian rupa.

Dengan demikian dapat dimengerti bahwa untuk memahami al-Qur'an tidak memerlukan kepandaian, yang penting kemauan. Tulisannya gampang diamati, perubahan kata-katanya kebanyakan beraturan, dan hanya membutuhkan ingatan.

Bagaimana cara mengingatnya ?

Coba perhatikan, al-Qur'an terdiri dari 30 Juz. Nabi SAW. menerima al-Qur'an selama 23 tahun. Kalau saja al-Qur'an hanya terdiri dari 23 Juz, berarti Nabi SAW. menerimanya setiap tahun hanya 1 Juz, atau kira-kira 10 lembar bolak-balik. Berarti 7 Juz sisanya dibagi 23 tahun sama dengan kurang lebih 2 lembar pertahun. Berarti Nabi SAW. menerima al-Qur'an setiap tahun kurang lebih hanya 12 lembar, ini berarti Nabi SAW. menerimanya 1 lembar setiap bulan, berarti setiap halaman dipelajari dalam waktu 2 minggu, berarti setiap minggunya separoh halaman, atau 7 baris, berarti satu hari hanya 1 baris. Ini tidak mungkin sulit.

Sehari semalam adalah 24 jam, menurut dokter yang sehat tidurnya 8 jam, untuk kerja kantor 10 jam (termasuk perjalanannya), 4 jam untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, rapi-rapi atau bersih-bersih dll. Jadi setiap hari masih ada sisa waktu 2 jam. Ambil saja misalnya satu hari maksimal 1 jam untuk mempelajari 1 baris tadi, pasti tidak akan sulit, apalagi dalam satu ayat saja sering terjadi pengulangan kata.

Demikian, semoga sumbangan pikiran ini bermanfaat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar